Daftar Isi
OKR dan KPI masing-masing memiliki peran yang krusial dalam membantu perusahaan mengukur kinerja, menetapkan tujuan, dan memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan arah strategis yang telah ditetapkan. Namun, seringkali terjadi kebingungan antara keduanya karena kesamaan dalam tujuannya, yaitu mengukur keberhasilan. Dalam pembahasan ini, kita akan membedah secara mendalam perbedaan OKR dan KPI, serta menyoroti langkah-langkah praktis dalam membuat keduanya.
Dengan pemahaman yang kuat tentang kedua konsep ini, diharapkan KokoNas dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan kinerja perusahaan dan membawa bisnis menuju kesuksesan yang lebih besar. Mari kita mulai!
Perbedaan OKR dan KPI
Untuk memahami perbedaan antara OKR (Objective and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicator), kita perlu melihat dari pendekatan, fokus, serta perannya dalam manajemen kinerja perusahaan.
1. Segi Pendekatan
Pertama-tama, mari kita lihat dari segi pendekatan. OKR adalah kerangka kerja yang menitikberatkan pada penetapan tujuan yang bersifat inspiratif dan aspirasional. Dalam OKR, tujuan atau objectives dinyatakan secara jelas dan menantang, sementara key results merupakan indikator konkret yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian, OKR menekankan pada pencapaian hasil yang signifikan dan terukur.
Di sisi lain, KPI adalah indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kinerja secara spesifik dalam suatu area tertentu. KPI cenderung lebih fokus pada hasil kuantitatif yang dapat diukur, seperti penjualan, tingkat kepuasan pelanggan, atau efisiensi operasional. Pendekatan KPI lebih bersifat operasional dan memberikan gambaran tentang kinerja aktual dalam mencapai tujuan.
2. Segi Fokus
Selanjutnya, mari kita tinjau dari segi fokus. OKR lebih berorientasi pada penetapan tujuan yang bersifat inspiratif dan aspirasional, serta memberikan arah strategis bagi perusahaan. Tujuan dalam OKR biasanya menggambarkan visi jangka panjang perusahaan dan menjadi sumber motivasi bagi tim untuk mencapainya.
Di sisi lain, KPI lebih berfokus pada pengukuran kinerja spesifik dan kuantitatif dalam mencapai tujuan bisnis yang lebih umum. KPI memberikan pemantauan terhadap kinerja operasional perusahaan secara lebih detail, sehingga memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau dioptimalkan.
3. Segi Peran dalam Manajemen Kinerja
Kedua konsep ini memiliki peran yang berbeda dalam manajemen kinerja perusahaan. OKR membantu dalam menetapkan arah strategis perusahaan dengan jelas dan memberikan fokus pada pencapaian tujuan yang signifikan. Dengan OKR, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan mengukur progres dalam mencapai visi jangka panjang.
Sementara itu, KPI memberikan pemantauan terhadap kinerja operasional perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis yang lebih umum. Dengan KPI, manajemen dapat mengevaluasi efektivitas dari strategi dan kebijakan yang telah diterapkan, serta mengidentifikasi peluang perbaikan atau peningkatan kinerja.
Baca Juga: Perencanaan Kerja: Strategi Penting Mencapai Kesuksesan
Cara Membuat OKR dan KPI
Untuk menciptakan OKR (Objective and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicator) yang efektif, perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang tujuan perusahaan, serta langkah-langkah konkret dalam menyusunnya. Mari kita bahas secara detail bagaimana cara membuat OKR dan KPI:
Cara Membuat OKR
Di bawah ini adalah beberapa langkah untuk membuat OKR pada perusahaan, antara lain:
a. Artikulasikan Tujuan dengan Jelas
Mulailah dengan merumuskan tujuan perusahaan secara jelas dan inspiratif. Tujuan ini seharusnya mencerminkan aspirasi dan arah strategis perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
b. Rinci dengan Key Results
Setelah tujuan ditetapkan, rinci tujuan tersebut dengan menetapkan key results atau hasil kunci yang dapat mengukur pencapaian tujuan tersebut. Key results haruslah spesifik, terukur, dan dapat diukur secara kuantitatif.
c. Gunakan Format “Jika … Maka …”
Untuk menjelaskan hubungan antara tujuan dan hasil kunci, gunakan format “Jika … Maka …”. Jelaskan secara jelas bagaimana pencapaian setiap hasil kunci akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan utama. Ini membantu menciptakan keterkaitan yang jelas dan memahami sebab-akibat dalam upaya pencapaian.
d. Tetapkan Waktu dan Pemantauan Berkala
Atur OKR dalam periode waktu tertentu, seperti per kuartal atau per tahun, dan lakukan pemantauan dan peninjauan berkala terhadap progres terhadap hasil kunci. Evaluasi apakah tujuan masih relevan dan apakah ada perubahan dalam arah strategis perusahaan yang memerlukan penyesuaian OKR.
Cara Membuat KPI
Adapun KPI dibuat dengn cara-cara di bawah ini:
a. Pahami Tujuan dan Strategi Perusahaan
Mulailah dengan memahami tujuan bisnis dan strategi perusahaan secara mendalam. Identifikasi area utama yang kritis untuk mendukung tujuan dan fokus pada pengukuran kinerja di sana.
b. Identifikasi Indikator Kunci yang Relevan
Tentukan indikator kunci yang relevan dengan setiap area yang diidentifikasi. Pastikan bahwa setiap KPI memiliki hubungan langsung dengan tujuan yang ingin dicapai dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang kinerja.
c. Tetapkan Definisi dan Parameter yang Jelas
Sediakan definisi yang jelas dan parameter terukur untuk setiap KPI. Pastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan dapat dengan mudah memahami dan mengukur hasil kunci tersebut.
d. Tentukan Target Kinerja
Tetapkan target kinerja yang realistis dan ambisius untuk setiap KPI. Ini memberikan landasan untuk menilai apakah kinerja sesuai dengan harapan dan apakah langkah-langkah perbaikan diperlukan.
e. Gunakan Teknologi dan Sistem Pengukuran
Manfaatkan teknologi dan sistem pengukuran untuk memudahkan pengumpulan data dan analisis KPI. Sistem otomatisasi dapat membantu dalam pemantauan real-time dan memberikan wawasan yang cepat.
Baca Juga: 12 Tips Jitu Meningkatkan Total Revenue Bisnis Anda
Contoh OKR dan KPI
Dalam mengimplementasikan OKR (Objective and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicator), penting untuk memahami bagaimana keduanya dapat diterapkan dalam konteks nyata. Berikut adalah beberapa contoh konkret dari OKR dan KPI:
Contoh OKR
Di bawah ini adalah beberapa contoh pada OKR, antara lain:
Objektif: Meningkatkan Jumlah Pelanggan Baru
Key Results:
- Meningkatkan jumlah pelanggan baru sebesar 20% dari kuartal sebelumnya.
- Menambahkan fitur baru dalam produk yang dapat menarik minat pelanggan potensial.
- Meluncurkan kampanye pemasaran digital yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Objektif: Meningkatkan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Key Results:
- Meningkatkan skor kepuasan pelanggan dari 8 menjadi 9 dalam skala 1-10.
- Menurunkan tingkat keluhan pelanggan menjadi di bawah 5% dari total pelanggan.
- Mempercepat waktu respons terhadap pertanyaan dan keluhan pelanggan menjadi kurang dari 24 jam.
Objektif: Peningkatan Kinerja Tim Penjualan
Key Results:
- Mencapai target penjualan bulanan sebesar 150% dari yang direncanakan.
- Meningkatkan jumlah panggilan penjualan yang sukses sebesar 30%.
- Meningkatkan rata-rata konversi dari prospek menjadi pelanggan sebesar 25%.
Contoh KPI
Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk KPI, yaitu:
Bounce Rate
KPI ini mengukur persentase pengunjung situs web yang meninggalkan situs setelah melihat hanya satu halaman. Targetnya adalah menjaga bounce rate di bawah 30%.
Penjualan Bulanan
KPI ini mengukur total pendapatan penjualan perusahaan setiap bulan. Targetnya adalah mencapai pendapatan penjualan bulanan sebesar $100.000.
Tingkat Retensi Pelanggan
KPI ini mengukur persentase pelanggan yang tetap menggunakan produk atau layanan perusahaan dari bulan ke bulan. Targetnya adalah meningkatkan tingkat retensi pelanggan menjadi 80%.
Waktu Respons Layanan Pelanggan
KPI ini mengukur waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk merespons pertanyaan atau keluhan pelanggan. Targetnya adalah menjaga waktu respons di bawah 1 jam.
Persentase Laba Bersih
KPI ini mengukur persentase laba bersih dari total pendapatan perusahaan. Targetnya adalah mencapai persentase laba bersih sebesar 15%.
Baca Juga: Apa Itu Deep Learning? Definisi, Fungsi, Cara Kerja, dan Penerapannya dalam Bisnis
Dengan menggunakan contoh-contoh di atas, perusahaan dapat menggambarkan dengan lebih jelas bagaimana OKR dan KPI dapat membantu dalam mengukur kinerja dan mencapai tujuan strategis perusahaan.
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa OKR (Objective and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicator) merupakan dua konsep yang berbeda namun saling melengkapi dalam mengukur kinerja dan mencapai tujuan perusahaan. OKR memberikan fokus pada penetapan tujuan yang inspiratif dan aspirasional, sementara KPI memberikan pemantauan terhadap kinerja operasional perusahaan secara lebih detail.
Dengan memahami perbedaan dan penerapan kedua konsep ini, KokoNas diharapkan dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan kinerja perusahaan dan membawa bisnisnya menuju kesuksesan yang lebih besar.
Namun, pemahaman tentang OKR dan KPI saja tidak cukup untuk mengelola seluruh SDM perusahaan secara optimal dalam jangka waktu yang panjang. KokoNas juga membutuhkan dukungan dari solusi bisnis terbaik seperti Akrivia HCM dari Astakona.
Akrivia HCM merupakan platform yang menyediakan berbagai fitur dan modul yang dapat membantu KokoNas dalam mengelola sumber daya manusia perusahaan dengan lebih efisien dan efektif.
Keunggulan Akrivia HCM antara lain adalah integrasi yang komprehensif dari berbagai fungsi HR, mulai dari manajemen data karyawan, penggajian, manajemen kinerja, hingga pelatihan dan pengembangan. Selain itu, Akrivia HCM juga dilengkapi dengan fitur analisis data yang canggih, sehingga KokoNas dapat mendapatkan wawasan yang mendalam tentang kinerja SDM perusahaan dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Dengan memanfaatkan Akrivia HCM, KokoNas dapat mengoptimalkan manajemen SDM perusahaan dan meningkatkan produktivitas serta kinerja keseluruhan organisasi. Untuk informasi lebih lanjut tentang Akrivia HCM dan bagaimana solusi ini dapat membantu bisnis KokoNas, hubungi kami hari ini!